Selasa, 27 Mei 2008

Selamatkan nilai luhur bangsa dari bahaya pornografi

Manisnya apel demokrasi, buah dari reformasi yang sejak sepuluh tahun tahun lalu digulirkan, menimbulkan berbagai macam ekses di masyarakat, baik yang negatif maupun yang positif. Kekhawatiran banyak orang pasca lengsernya presiden Suharto tahun 1998 terhadap kebebasan informasi yang tampil dengan berbagai wajahnya juga terbukti sudah. Dalam masyarakat, euforia reformasi ini ditandai dengan ditabuhnya genderang liberalisasi media; bahwa kebebasan menjadi benar-benar tak terbatas, dan seketika itu juga terdapat penyelinap yang memanfaatkan kesempatan. Dialah ideologi kapitalisme yang berdiri kokoh menyokong industri pornografi yang dengan segala kelicikannya mengemas dengan berbagai label yang memukau, memakai topeng, dengan media sebagai tunggangan. Dengan keuntungan sekitar 7 milyar USD pertahun, mereka dengan sigap akan membelit dengan ganasnya laksana gurita raksasa. Tentakelnya antara lain, media cetak, televisi, internet, handphone, film layar lebar di bioskop maupun yang dicetak di dalam kepingan VCD/DVD.
Saat ini, dalam industri hiburan di Indonesia, film menjadi salah satu primadona masyarakat. Sederhana saja, karena film memiliki kekuatan komunikasi visual, yang secara alami merupakan media penyampai pesan yang luar biasa kuat terhadap nilai-nilai yang terkandung dalam film bersangkutan. Sejatinya, film-film tersebut (terutama film Indonesia) haruslah menyampaikan pesan nilai-nilai positif dalam membangun kehidupan masyarakat demi tercapainya peradaban manusia yang lebih tinggi. Nilai-nilai luhur bangsa, prinsip dan filosofi hidup dalam masyarakat yang beradab haruslah menjadi referensi utama dalam setiap pembuatan film. Tidak hanya itu, film juga kemudian harus menjadi sarana edukasi bagi setiap penontonnya. Sehingga, dapat dipastikan, setiap hal yang di-‘kampanye’kan dalam film, akan masuk kedalam memori penonton dan menjadi dasar dalam pembentukan perilaku masyarakat yang menontonnya.

pemimpin = buah simalakama???

Dalam sela-sela obrolan santai keluarga antara ayah dan anak yang mengomentari berita di TV.
Ayah: iya sih… memang sekarang keadaan serba susah
Anak: tapi beliau kmrn ngmg terkesan solusi pemerintah jalan terbaik SATU2nya kasian aja pemerintah kok mikirnya sempit ;))
Ayah: ada yang bilang ini buah simalakama..
Ayah: yang skrg sebenarnya harus benar-2 dipikirkan adalah Energi alternatif
Ayah: supaya kita selalu bergantung BBM
Anak: lagipula pemerintah blm berusaha kuat utk mentriger itu ;))
Anak: fokus utama malah ke BLT yg notabene pemerintah akui bukan jadi solusi
Ayah: pemerintah cuma selalu mau berusaha
Ayah: tapi tidak tindak lanjut
Anak: pemerintah krg visioner
Ayah: setuju, bukan kurang tapi tidak punya visioner
Ayah: tidak punya konsep
Ayah: tidak punya konsep secara jangka panjang.
Ayah: hanya mau mengatasi jangka pendek dan sangat insidentil
Ayah: iya,,,
Dikutip dari tulisan “Beban berat sebagai konsekuensi status” di buku LaTahzan. Di buku tersebut disebuat bahwa di antara tuntutan kehidupan dunia yang melelahkan adalah kedudukan. Seorang salih pernah berkata kepada anaknya, ‘Janganlah Anda menjadi kepala (pemimpin) sebab kepala banyak menahan rasa nyeri’ Maksudnya dari ucapan tersebut bahwa jangan terlalu senang menonjolkan diri dan ingin menjadi pemimpin. Sebab kritikan, umpatan, pelecehan, dan serangan itu sasarannya tak lain hanyalah orang-orang yang berada di barisan paling depan”
Jadi, apakah menjadi pemimpin seperti makan buah simalakama???

No need to say goodbye

I’ll come back
When you call me
No need to say goodbye
You’ll come back
When it’s over
No need to say good bye

Berawal dari mimpi

“Kenapa kamu lama banget jalannya, dari tadi menghayal terus entar kejeduk loh” tiba-tiba sarah mengagetkanku. Dia menemani langkahku dengan berjalan disampingku.

“oh gak, bukan apa-apa, hanya merasa aneh dengan orang itu“, sambil meneruskan langkah, khayalanku kembali pada suatu situasi yang pernah kualami 4 tahun yang lalu.

“loh kenapa dengannya, mmm bukannya kamu suka yah“, lagi-lagi sarah mengganggu kenyamananku dengan mengatakan kalimat yang tidak siap kutanggapi.

“mmm, yah,,, gimana yah aneh aja dia menjelaskan contoh seperti itu di forum tadi, kayaknya sih tidak berhubungan banget dengan inti apa yang disampaikannya apalagi ini forum yang cukup serius“

“hoo,,, bilang aja kamu kegeeran kok mukamu merah gitu“
*ah dasar sarah suka melebih-lebihkan*

“hah, apaan sih, aku hanya merasa aneh dengan kalimatnya itu saja kok“
*tidak kusampaikan alasan sejujurnya kenapa aku merasa aneh dengan ucapan orang yang belakangan ini sering mengganggu pikiranku*

“iya sih, sangat tidak berhubungan tapi tentunya itu menggembirakanmu kan…“

“sok tau kamu“
*yah, entah aku harus gembira atau tidak namun yang terpenting bahwa aku tiba-tiba teringat saat pernah merasa sangat terpuruk dan berdoa, ya Allah apakah kalimat itu menunjukkan jawaban doaku, ah aku tidak ingin berharap*

“oi, masih menghayal aja, kita udah sampai nih di gerbang, kamu mau kemana?“

“ya pulang lah“

“tuh sana kamu udah ditungguin ma pak supir kesayangan“

“jayuz ah kamu, makasih yah, Assalamualaikum…“

“Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh, daripada kamu mimpi aja terus… hehehe“

*lihat saja sarah ini bukan mimpi, sudah jelas semuanya nyata baik doaku 4 tahun lalu dan kalimatnya hari ini*

……………………………………………..

Cara Mendaftar blog pada search engine

Banyak cara yang bisa kita lakukan agar blog kita bisa dikenal dan di kunjungi, antara lain adalah dengan rajinnya kita blogwalking atau berkunjung ke blog milik orang lain, mendaftarkan ke berbagai agregator, dan yang paling efektif adalah melalui search engine atau mesin pencari.

Bagi blogger pemula mungkin berangggapan bahwa apabila kita membuat website atau blog akan secara otomatis terindeks atau berada pada list berbagai search engine, dan kenyataannya tidaklah demikian. Seperti halnya sebuah sekolah, agar nama kita terdaftar pada buku daftar siswa, tentunya kita harus melakukan pendaftaran terlebih dahulu ke sekolah tersebut. Sama halnya dengan mesin pencari, agar blog kita terindeks pada mesin pencari, maka kita harus terlebih dahulu mendaftarkan blog milik kita pada situs pemilik mesin pencari.

Mesin pencari tentu jumlahnya sangat banyak sekali, dan pada saat ini yang paling terkenal di dunia adalah Google, Yahoo, serta Msn. Apabila blog kita ingin terindeks pada mesin pencari mereka, maka kewajiban kita adalah mendaftarkan URL blog kita pada mesin pencari mereka. Bila ada yang belum tahu ke manakah harus mendaftarkan blognya, maka silahkan simak tulisan berikut :
*Daftar GoogleUntuk mendaftar ke google, silahkan sobat kunjungi http://www.google.com/addurl/, nah apabila sudah berada pada halaman pendaftaran ada beberapa langkah yang harus di lakukan, yaitu mengisi form yang di sediakan :
*URL –> Isi dengan URL blog sobat.
* Comments –> Isi dengan keyword atau kata kunci yang berhubungan dengan blog sobat
* Isi kotak kosong dengan huruf Verifikasi yang tersedia
* Klik tombol Add URL
* Selesai.Setelah sobat melakukan pendaftaran ke Google, maka tidak serta merta blog sobat terindeks pada mesin pencari nya, akan tetapi memerlukan 3 sampai 4 minggu baru blog sobat bisa terindeks. Jika sudah 3 sampai 4 minggu, maka cobalah ketik alamat blog sobat pada mesin pencari google, apakah sudah terindeks atau belum? jika belum, coba tunggu beberapa minggu lagi, dan tuliskan kembali alamat blog sobat, Jika ternyata masih belum juga, coba deh daftarin lagi blog nya ke google seperti langkah di atas. Atau mungkin sobat tidak sabar ingin cepat terindeks, sebenarnya bisa saja ini terjadi, hanya dalam 3 atau 4 hari saja blog sobat sudah bisa terindeks di google. Ingin tahu caranya? simak saja postingan berikutnya ya, mungkin satu dua hari ke depan artikelnya selesai saya buat.
* Daftar Yahoo!Untuk mendaftar ke yahoo! silahkan sobat kunjungi https://siteexplorer.search.yahoo.com/submit. Akan tetapi untuk mendaftar ke yahoo, sobat harus terlebih dahulu mempunyai account yahoo, karena di perlukan log in terlebih dahulu ke account yahoo. Bagi yang belum punya account yahoo (email di yahoo) silahkan bikin dulu, bagi yang sudah punya, sobat tinggal login dengan username serta password sobat. Apabila sudah login, nanti sudah tersedia kolom untuk di isi, silahkan isi kolom tersebut dengan URL sobat, kemudian klik tombol Add URL, selesai. Jika ingin memasukan alamat feed sekalian, sobat bisa memasukannya. Ingat, alamat feed di blogger hanya tinggal menambahkan atom.xml di belakang uRL blog sobat, contoh : untuk blog saya ini mempunyai alamat feed sebagai berikut :

http://kolom-tutorial.blogspot.com/atom.xml

atau memakai www pun sama saja :

http://www.kolom-tutorial.blogspot.com/atom.xml
* Daftar ke MsnUntuk daftar ke Msn, silahkan sobat kunjungi http://search.msn.com/docs/submit.aspx?FORM=WSDD2 silahkan sobat isi huruf verifikasi dan URL sobat pada kotak yang tersedia, kemudian klik tombol Submit URL, selesai.

Jumat, 23 Mei 2008

Komunikasi Organisasi

Pengertian Komunikasi organisasi
Komunikasi organisasi merunjuk pada pola dan bentuk komunikasi yang terjadi dalam konteks dan jarngan organisasi. Komunikasi organisasi melibatkan bentuk-bentuk komunikasi antarpribadi dan komunikasi kelompok.
Pembahasan komunikasi organisasi antara lain menyangkut struktur dan fungsi organisasi, hubungan antarmanusia, komunikasi dan proses pengorganisasian serta budaya organisasi. Komunikasi organisasi diberi batasan sebagai arus pesan dalam suatu jaringan yang sifat hubungannya saling bergantung satu sama lain meliputi arus komunikasi vertikal dan horisontal
Dalam teori-teori organisasi ada dua hal yang mendasar yang dijadikan pedoman:
1. Teori tradisi posisional yang meneliti bagaimana manajemen menggunakan jaringan-jaringan formal untuk mencapai tujuannya.
2. Teori tradisi hubungan antar pribadi yang meneliti bagaimana sebuah organisasi terbentuk melalui interaksi antar individu.
Komunikasi organisasi adalah pengiriman dan penerimaan berbagai pesan organisasi di dalam kelompok formal maupun informal dari suatu organisasi (Wiryanto, 2005). Komunikasi formal adalah komunikasi yang disetujui oleh organisasi itu sendiri dan sifatnya berorientasi kepentingan organisasi. Isinya berupa cara kerja di dalam organisasi, produktivitas, dan berbagai pekerjaan yang harus dilakukan dalam organisasi. Misalnya: memo, kebijakan, pernyataan, jumpa pers, dan surat-surat resmi. Adapun komunikasi informal adalah komunikasi yang disetujui secara sosial. Orientasinya bukan pada organisasi, tetapi lebih kepada anggotanya secara individual.
Organisasi dan komunikasi
Istilah organisasi berasal dari bahasa Latin organizare, yang secara harafiah berarti paduan dari bagian-bagian yang satu sama lainnya saling bergantung. Di antara para ahli ada yang menyebut paduan itu sistem, ada juga yang menamakannya sarana.
Everet M.Rogers dalam bukunya Communication in Organization, mendefinisikan organisasi sebagai suatu sistem yang mapan dari mereka yang bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama, melalui jenjang kepangkatan, dan pembagian tugas.
Robert Bonnington dalam buku Modern Business: A Systems Approach, mendefinisikan organisasi sebagai sarana dimana manajemen mengoordinasikan sumber bahan dan sumber daya manusia melalui pola struktur formal dari tugas-tugas dan wewenang.
Korelasi antara ilmu komunikasi dengan organisasi terletak pada peninjauannya yang terfokus kepada manusia-manusia yang terlibat dalam mencapai tujuan organisasi itu. Ilmu komunikasi mempertanyakan bentuk komunikasi apa yang berlangsung dalam organisasi, metode dan teknik apa yang dipergunakan, media apa yang dipakai, bagaimana prosesnya, faktor-faktor apa yang menjadi penghambat, dan sebagainya. Jawaban-jawaban bagi pertanyaan-pertanyaan tersebut adalah untuk bahan telaah untuk selanjutnya menyajikan suatu konsepsi komunikasi bagi suatu organisasi tertentu berdasarkan jenis organisasi, sifat organisasi, dan lingkup organisasi dengan memperhitungkan situasi tertentu pada saat komunikasi dilancarkan.
Sendjaja (1994) menyatakan fungsi komunikasi dalam organisasi adalah sebagai berikut:
• Fungsi informatif. Organisasi dapat dipandang sebagai suatu sistem pemrosesan informasi..
• Fungsi regulatif. Fungsi ini berkaitan dengan peraturan-peraturan yang berlaku dalam suatu organisasi.
• Fungsi persuasif. Dalam mengatur suatu organisasi, kekuasaan dan kewenangan tidak akan selalu membawa hasil sesuai dengan yang diharapkan. Adanya kenyataan ini, maka banyak pimpinan yang lebih suka untuk mempersuasi bawahannya daripada memberi perintah.
• Fungsi integratif. Setiap organisasi berusaha untuk menyediakan saluran yang memungkinkan karyawan dapat melaksanakan tugas dan pekerjaan dengan baik.
Griffin (2003) dalam A First Look at Communication Theory, membahas komunikasi organisasi mengikuti teori management klasik, yang menempatkan suatu bayaran pada daya produksi, presisi, dan efisiensi.
Selanjutnya, Griffin menyadur tiga pendekatan untuk membahas model-model komunikasi organisasi. Ketiga pendekatan itu adalah sebagai berikut:
1. Pendekatan sistem. Karl Weick (pelopor pendekatan sistem informasi) menganggap struktur hirarkhi, garis rantai komando komunikasi, prosedur operasi standar merupakan mungsuh dari inovasi. Ia melihat organisasi sebagai kehidupan organis yang harus terus menerus beradaptasi kepada suatu perubahan lingkungan dalam orde untuk mempertahankan hidup. Pengorganisasian merupakan proses memahami informasi yang samar-samar melalui pembuatan, pemilihan, dan penyimpanan informasi. Weick meyakini organisasi akan bertahan dan tumbuh subur hanya ketika anggota-anggotanya mengikutsertakan banyak kebebasan (free-flowing) dan komunikasi interaktif. Untuk itu, ketika dihadapkan pada situasi yang mengacaukan, manajer harus bertumpu pada komunikasi dari pada aturan-aturan.
2. Pendekatan budaya. Asumsi interaksi simbolik mengatakan bahwa manusia bertindak tentang sesuatu berdasarkan pada pemaknaan yang mereka miliki tentang sesuatu itu. Mendapat dorongan besar dari antropolog Clifford Geertz, ahli teori dan ethnografi, peneliti budaya yang melihat makna bersama yang unik adalah ditentukan organisasi. Organisasi dipandang sebagai budaya. Suatu organisasi merupakan sebuah cara hidup (way of live) bagi para anggotanya, membentuk sebuah realita bersama yang membedakannya dari budaya-budaya lainnya.
3. Pendekatan kritik. Stan Deetz, salah seorang penganut pendekatan ini, menganggap bahwa kepentingan-kepentingan perusahaan sudah mendominasi hampir semua aspek lainnya dalam masyarakat, dan kehidupan kita banyak ditentukan oleh keputusan-keputusan yang dibuat atas kepentingan pengaturan organisasi-organisasi perusahaan, atau manajerialisme.

Model-model Organisasi
1. Model Klasik
Pandangan model klasik mengenai organisasi berdasarkan asumsi sebagai berikut :
 Organisasi ada terutama untuk menyelesaikan tujuan-tujuan yang telah ditetapkan.
 Bagi suatu organisasi, ada struktur yang tepat bagi tujuan, lingkungan, teknologi dan partisipannya.
 Pekerjaan organisasi paling efektif bila ada tantangan lingkungan dan kepentingan pribadi terhalang oleh norma-norma rasionalitas.
 Spesialisasi akan meningkatkan taraf keahlian dan performan individu.
Koordinasi dan control paling baik melalui praktek otoritas dan aturan-aturan yang tidak bersifat pribadi.
 Struktur dapat dirancang secara sistematis dan dapat dilaksanakan.
 Masalah-masalah organisasi biasanya merefleksikan struktur yang tidak tepat, dan dapat diselesaikan melalui perancangan dan pengorganisasian kembali ( Bolman, 1988 )
Ada empat Unsur kunci model klasik:
 Pembagian kerja, adalah bagaimana organisasi membagi sejumlah pekerjaan terhadap tenaga kerja yang ada dalam organisasi.
 Hierarki proses fungsional, adalah setiap organisasi terdapat adanya tingkatan karyawan menurut fungsinya atau pekerjaan yang khusus dalam organisasi.
 Struktur, adalah jalinan hubungan dan peranan dalam organisasi. (Lini dan Staf)
 Pengawasan yang ketat, pada organisasi yang tinggi strukturnya menghendaki banyak saluran komunikasi dalam melakukan pengawasan. Sedangkan pada organisasi yang strukturnya mendatar tidak banyak diperlukan saluran komunikasi.
2. Model Hubungan Manusiawi ( Elton Mayo )
Mayo dan kawan-kawan mengemukakan bahwa suatu kelompok memiliki kehidupannya sendiri lengkap dengan segala adat kebiasaan, norma dan kontak sosial yang efektif atas anggotanya, implikasinya dalam organisasi adalah struktur informal hubungan sosial selalu ada dibalik struktur organisasi formal dan banyak fenomena yang tidak dapat dijelaskan dengan dalil apapun.
3. Model Fusi ( Bakko Argyris )
Bakko menyarankan suatu proses fusi. Bakko berpendapat bahwa pada tahap tertentu organisasi mempengaruhi individu dan pada saat yang sama individu mempengaruhi organisasi. Hasilnya dalam organisasi dipersonalkan dan setiap individu/pegawai dan individi-individu disosialisasikan oleh organisasi. Argyris berpendapat kadang-kadang organisasi memiliki tujuan yang berlawanan dengan organisasi tersebut (biasanya terjadi dan sangat berhubungan dengan kematangan individu). Para pegawai mengalami frustasi akibat ketidaksuksesan ini dan akhirnya keluar atau tetap tinggal dengan sikap acuh/apatis dan biasanya mereka tidak akan berharap banyak dari apa yang dikerjakannya.
4. Model Peniti Penyambung ( Likert )
Konsep ini berhubungan dengan kelompok-kelompok dalam organisasi yang saling tumpang tindih munculnya konsep supervisory ada disini dan penyedia atau supervisor berfungsi sebagai peniti penyambung. Struktur ini menunjukan hubungan antar kelompok daripada hubungan antar pribadi. Organisasi yang menganut konsep ini menggalakan orientasi ke atas daripada ke bawah. Komunikasi, pengaruh pengawasan dan pencapaian tujuan diarahkan ke atas organisasi. Proses kelompok dalam organisasi semacam ini sangatlah penting karena semua kelompok harus sama efektif karena organisasi tidak dapat menjadi kuat jika kelompok-kelompok tersebut lemah. Pada penelitiannya Likert menyatakan bahwa gaya manajemen dapat diklasifikasikan menjadi 4 yaitu:


Sistem 1
• Manajemen tidak memiliki kepercayaan terhadap bawahan dan bawahan tidak memiliki kewenangan untuk mendiskusikan pekerjaannya dengan atasan. Iklim yang diakibatkan dari konsep ini adalah ketakutan, ancaman, hukuman.
• Komunikasi lebih dari atas ke bawah.
• Hasilnya: organisasi informal dalam perusahaan yang bertujuan berbeda dengan tujuan perusahaan.
Sistem 2
• Manajemen berkenan untuk percaya pada bawahan seperti halnya hubungan majikan dan budak.
• Keputusan ada diatas tetapi ada sedikit kesempatan bagi bawahan untuk turut memberikan masukan atas keputusan itu.
• Kekuasaan dan control ada diatas.
• Informasi organisasi ada tetapi tidak berbeda jauh dengan harapan/tujuan organisasi atau atasan.
Sistem 3
• Manajer mulai membuka diri terhadap bawahan tetapi tidak terlalu percaya.
• Bawahan boleh bebas berhubungan/ diskusi dengan atasan dan sudah mulai ada hubungan/interaksi antara atasan dan bawahan.
• Aliran komunikasi baik dari atas ke bawah dan sebaliknya.
• Kebijakan umum dibuat oleh atasan tetapi kebijakan yang lebih khusus diserahkan kepada bawahan/tingkat dibawahnya.
• Organisasi informal ada tetapi bersifat sama sekaligus bertentangan atau menolak manajemen.
Sistem 4
• Mirip dengan teori Y.
• Manajemen sepenuhnya percaya pada bawahan.
• Semua diberi kesempatan untuk membuat keputusan. Alur informasi ke atas, ke bawah dan menyilang.
• Komunikasi ke bawah pada umumnya diterima jika tidak dapat dipastikan dan diperbolehkan ada diskusi antara karyawan dan manajer.
• Interaksi dalam sistem terbangun.
• Komunikasi ke atas pada umumnya akurat dan manajer menanggapinya dengan tulus atas feedback tersebut.
• Motivasi kerja dikembangkan dengan partisipasi yang kuat dalam pengambilan keputusan, penetapan Goal setting dan penilaian.
• Pada umumnya organisasi informal dan formal identik dengan integritas antara karyawan dan manajer terwujud nyata/baik.
Menurut Likert sistem yang ke 4 berpengaruh terhadap meningkatnya produktifitas dan sistem 1 menunjukan produktifitas rendah. Menurut penelitian, beberapa manajer lebih suka menggunakan sistem ke 4 tetapi perusahaan dimana mereka bekerja lebih suka jika para manajer menggunakan yang pertama.

PERSEPSI DAN KONSEP DASAR KOMUNIKASI ORGANISASI
Persepsi mengenai komunikasi organisasi perlu diketahui sebagai dasar untuk memahami apa yang dimaksud dengan komunikasi organisasi. Tampaknya para ahli belumlah mempunyai persepsi yang sama mengenai komunikasi organisasi. Berbagai macam persepsi mereka antara lain sebagai berikut :
1. Persepsi Redding dan Sanborn Komunikasi organisasi adalah pengiriman dan penerimaan informasi dalam organisasi yang kompleks. Yang termasuk bidang ini adalah :
• Komunikasi internal
• Hubungan persatuan pengelola
• Komunikasi downward (komunikasi dari atasan kepada bawahan)
• Komunikasi upward (komunikasi dari bawahan kepada atasan)
• Komunikasi horizontal (komunikasi dari orang-orang yang sama tingkatnya dalam organisasi)
• keterampilan berkomunikasi dan berbicara, mendengarkan, menulis dan evaluasi program.
2. Persepsi Katz dan Kahn Komunikasi organisasi merupakan arus informasi, pertukaran informasi dan pemindahan arti di dalam organisasi.
3. Persepsi Zelko dan Dance Komunikasi organisasi adalah suatu sistem yang saling tergantung yang mencakup komunikasi internal dan komunikasi eksternal.
4. Persepsi Thayer Dia memperkenalkan tiga sistem komunikasi dalam organisasi yaitu :
• berkenaan dengan kerja organisasi seperti data mengenai tugas-tugas atau beroperasinya organisasi;
• berkenaan dengan pengaturan organisasi seperti perintah, aturan dan petunjuk;
• berkenaan dengan pemeliharaan dan pengembangan organisasi (hubungan dengan personal dan masyarakat, pembuat iklan dan latihan)
5. Persepsi Greenbaunm Bidang komunikasi organisasi termasuk arus komunikasi formal dan informal dalam organisasi. Dia membedakan komunikasi internal dengan eksternal dan memandang peranan komunikasi terutama sebagai koordinasi pribadi dan tujuan organisasi serta masalah menggiatkan aktivitas.
Meskipun bermacam-macam persepsi dari para ahli mengenai komunikasi organisasi, tapi ada beberapa hal yang dapat disimpulkan :
• Komunikasi organisasi terjadi dalam suatu sistem terbuka yang kompleks yang dipengaruhi oleh lingkungannya sendiri baik internal maupun eksternal.
• Komunikasi organisasi meliputi pesan dan arusnya, tujuan, arah dan media.
• Komunikasi organisasi meliputi orang dan sikapnya, perasaannya, hubungannya dan keterampilannya.



Definisi dan konsep kunci komunikasi organisasi
Dari definisi yang telah dipaparkan diatas dapat diungkapkan bahwa terdapat tujuh konsep kunci yaitu :
 Proses Suatu organisasi adalah suatu sistem terbuka yang dinamis yang menciptakan dan saling menukar pesan diantara anggotanya. Karena gejala menciptakan dan menukar informasi ini berjalan terus menerus tanpa henti maka dikatakan sebagai suatu proses.
 Pesan adalah susunan simbol yang penuh arti tentang orang, obyek, kejadian yang dihasilkan oleh interaksi dengan orang lain. Dalam komunikasi organisasi kita mempelajari pertukaran pesan dalam seluruh organisasi.
 Jaringan Organisasi terdiri dari satu seri orang yang masing-masing menduduki posisi atau peranan tertentu dalam organisasi. Pertukaran pesan dari orang-orang tersebut melewati suatu set jalan kecil yang dinamakan jaringan komunikasi.
 Keadaan saling tergantung Keadaan saling tergantung antara satu bagaian dengan bagian lainnya telah menjadi sifat dari suatu organisasi yang merupakan suatu sistem terbuka.
 Hubungan Karena organisasi merupakan sistem kehidupan sosial, maka untuk berfungsinya bagian-bagian itu terletak pada tangan manusia. Oleh karena itu hubungan manusia dalam organisasi yang menfokuskan kepada tingkahlaku komunikasi dari orang yang terlibat dalam satu hubungan perlu dipelajari.
 Lingkungan Yang dimaksud dengan lingkungan adalah semua totalitas secara fisik dan faktor sosial yang diperhitungkan dalam pembuatan keputusan mengenai individu dalam suatu sistem.
 Ketidakpastian adalah perbedaan informasi yang tersedia dengan informasi yang diharapkan. Untuk mengurangi ketidakpastian ini organisasi menciptakan dan menukar pesan di antara anggota, penelitian, pengembangan organisasi dan menghadapi tugas-tugas yang kompleks dengan integritas yang tinggi.

Pendekatan komunikasi organisas
Untuk melihat komunikasi yang terjadi dalam suatu organisasi dapat digunakan tiga pendekatan, yaitu :
Pendekatan Makro Dalam pendekatan makro organisasi dipandang sebagai suatu struktur global yang berinteraksi dengan lingkungannya. Dalam berinteraksi, organisasi melakukan aktivitas tertentu seperti :
 Meproses informasi dan lingkungan
 Mengadakan identifikasi
 Melakukan intergrasi dengan organisasi lain
 Menentukan tujuan organisasi

Pendekatan Mikro Pendekatan ini terutama menfokuskan kepada komunikasi dalam unit dan sub-unit pada suatu organisasi. Komunikasi yang diperlukan pada tingkat ini adalah komunikasi antara anggota kelompok seperti :
 Komunikasi untuk pemberian orientasi dan latihan
 Komunikasi untuk melibatkan anggota kelompok dalam tugas kelompok
 Komunikasi untuk menjaga iklim organisasi
 Komunikasi dalam mensupervisi dan pengarahan pekerjaan
 Komunikasi untuk mengetahui rasa kepuasan kerja dalam organisasi

Pendekatan individual berpusat pada tingkahlaku komunikasi individual dalam organisasi. Semua tugas-tugas yang telah diuraikan pada dua pendekatan sebelumnya diselesaikan oleh komunikasi individual satu sama lainnya. Ada beberapa bentuk komunikasi individual :
 Berbicara pada kelompok kerja
 Menghadiri dan berinteraksi dalam rapat-rapat
 Menulis dan mengonsep surat
 Berdebat untuk suatu usulan
KESIMPULAN

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa Korelasi antara ilmu komunikasi dengan organisasi terletak pada peninjauannya yang terfokus kepada manusia-manusia yang terlibat dalam mencapai tujuan organisasi itu. Ilmu komunikasi mempertanyakan bentuk komunikasi apa yang berlangsung dalam organisasi, metode dan teknik apa yang dipergunakan, media apa yang dipakai, bagaimana prosesnya, faktor-faktor apa yang menjadi penghambat, dan sebagainya. Jawaban-jawaban bagi pertanyaan-pertanyaan tersebut adalah untuk bahan telaah untuk selanjutnya menyajikan suatu konsepsi komunikasi bagi suatu organisasi tertentu berdasarkan jenis organisasi, sifat organisasi, dan lingkup organisasi dengan memperhitungkan situasi tertentu pada saat komunikasi dilancarkan.




















DAFTAR PUSTAKA
Abdurrachman, Oemi. 2001. Dasar-dasar Public Relations. Bandung : Penerbitan PT. Citra Aditya Bakti
Kusunastuti,Frida. 2001. Komunikasi Organisasi . Jakarta : Ghalia Indonesia
Muhammad, Arni. 2004. Komunikasi Organisasi. Jakarta : Penerbit Bumi Aksara
Sendjaja, 1994, Teori-Teori Komunikasi, Universitas Terbuka

10 Tahun Reformasi Belum Ada Perubahan

Menyikapi 10 tahun begulir reformasi di Indonesia, sejumlah kalangan di Kota Langsa menilai, belum ada perubahan signifikan yang terjadi, sehingga Human Development Indeks masih dikisaran 111 dari 172 negara di dunia pada tahun 2002-2003

Aliansi LSM Aceh Timur Raya, terdiri dari LBH Banda Aceh Pos Langsa, Yayasan Sheep Indonesia, FPRM, PB - HAM, LaPAK, FPL, LBH APIK ACEH, BEM STIM PASE, CSC, PAS dan MASKOT menilai, Bangsa Indonesia masih terjebak pada sikap permisif, terhadap kejahatan publik dan etos kerja yang rendah.

Sugiono,35, dari LBH Banda Aceh Pos Langsa menyebutkan, hingga kini tidak banyak terjadi perubahan karena ada sebuah warisan sistem orde baru yang dianggap sangat berbahaya dan masih mondominasi sistem pemerintahan saat ini.

“Karena hari ini memang persoalannya masih sama dengan persoalan dimasa rezim orde baru berkuasa, dimana kebijakan yang diputuskan atau kebijakan yang dikeluarkan eksekutif dan legeslatif belum sepenuhnya berpihak kepada masyarakat akar rumput, masih terkesan kebijakannya ini pesanan-pesanan dari pemilik modal atau pengusaha dan kepentingan-kepentingan globalisme.”ujarnya disekretariatan LBH Banda Aceh Pos Langsa, Jl. Langgar No.38, Kp.Blang seunibong Langsa Kota, Kamis (22/3)

Menurut Sugiono, untuk membangun bangsa yang kokoh, harus dimulai dari kejujuran dan ketulusan dalam mengevaluasi diri, yang selanjutnya, dapat mendorong tumbuhnya prakarsa guna melakukan perubahan, dengan kerja keras dan semangat kebersamaan.

bentuk refleksi

Dalam release press yang dilayangkan Aliansi LSM Aceh Timur Raya tertuang berbagai pendangan tentang permasalahan yang dianggap masih perlu penanganan serius dan menjadi pekerjaan rumah (PR) bagi seluruh Bangsa Indonesia.Pada bidang pendidikan Aliansi ini berpendapat paradigma pendidikan yang dominan di Indonesia adalah konservatif dan liberal. Paradigma pendidikan kritis belum menjadi mainstream. UAN sebagai satu-satunya standart kelulusan sangat tidak adil karena akses dan kualitas layanan pendidikan belum merata, pada sector tenaga pendidikan dirasakan masih sangat kurang, selain pendidikan dinilai belum pro rakyat dan masih pro pasar

Pada bidang penegakan hukum dan HAM Aliansi berpandangan pendidikan hukum kritis masih kurang sehingga rakyat sering dikorbankan karena ketidaktahuannya, Aliansi ini mengambil contoh pada kasus kasus sengketa tanah struktural yang belum terselesaikan, sehingga rakyat kehilangan kedaulatan atas tanahnya selain kasus pelanggaran HAM berat di Aceh yang belum terselesaikan juga hingga kini, bahkan pembentukan KKR dianggap telah kehilangan payung konstitusinya

Di bidang kesehatan dirasakan akses kesehatan kelompok masyarakat miskin dan terpencil masih sulit, mahalnya biaya kesehatan, kesejahteraan tenaga kesehatan masih sangat minim sehingga berimbas pada etos kerja yang rendah, sedangkan proses pemberdayaan masyarakat untuk pola hidup bersih dan sehat dianggap masih kurang. Anggaran kesehatan sangat minim juga menjadi sorotan dan waktu realisasinya sangat lambat dalam penanganan berbagai macam kasus kesehatan, selain potensi obat tradisional dan tenaga kesehatan tradisional kurang dioptimalkan.

Sorotan Aliansi LSM Aceh Timur Raya juga tidak lepas dari permasalahan Ekonomi dan perlindungan perempuan dan anak dimana pertumbuhan ekonomi di Aceh dirasakan masih rendah meski ada intervensi dari BRR, BRA maupun bantuan pemberdayaan ekonomi dari lembaga kemanusiaan asing, kebijakan ekonomi di Aceh masih pro pemodal besar, belum pro rakyat, sedangkan rencana kenaikan BBM akan menambah derita rakyat miskin karena efek karambolnya. Kelompok menengah ke atas akan mengalihkan beban kenaikan BBM kepada kelompok masyarakat miskin melalui mekanisme bisnis barang dan jasa.

Di mata Aliansi LSM Aceh Timur Raya kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan masih tinggi di Aceh. Anak dan perempuan tidak melawan karena alasan ketergantungan ekonomi dan kejiwaan serta dianggap sebagai aib keluarga. korban kekerasan akan menjadi pelaku kekerasan berikutnya dan beban ganda perempuan (domestik dan ekonomi) adalah praktek ketidakadilan.

rekomendasi

Dari hasil pertemuan LSM-lsm ini yang kemudian membentuk Aliansi LSM Aceh Timur Raya tercetus sebuah rekomendasi sebagai upaya mewujudkan cita-cita reformasi 1998, dimana pertama dalam penegakan Hukum dan HAM dianggap perlu membentuk KKR di Aceh, dan menyelesaikan masalah konflik pertanahan struktural, juga dipandang perlu membagikan tanah untuk rakyat miskin serta wujudkan kebebasan berpendapat, berserikat dan berkumpul.

Kedua pada Pendidikan :pendidikan harus gratis dan berkualitas, akses pendidikan untuk masyarakat terpencil harus terbuka selebar-lebarnya, tolak Ujian Nasional (UN) sebagai satu-satunya standar kelulusan dan tingkatkan kesejahteraan dan profesionalisme tenaga pendidik.

Ketiga ekonomi : Tolak kenaikan harga BBM, turunkan harga-harga kebutuhan pokok dan ciptakan ekonomi pro-rakyat.

Keempat sektor kesehatan : aliansi meminta membuka akses kesehatan untuk masyarakat terpencil, wujudkan pelayanan kesehatan gratis dan berkualitas, pedayakan Askeskin tepat sasaran, Tingkatkan kesejahteraan dan kinerja tenaga kesehatan dan tingkatkan anggaran bagi kesehatan

Kelima bidang perlindungan perempuan dan anak, aliansi merekomendasikan penghentian perdagangan manusia dan eksploitasi anak dan tindak tegas pelaku kekerasan terhadap perempuan dan anak.

Dan ke enam rekomendasi terhadap Kebijakan Pemerintah dimana perlu adanya Transparansi anggaran ke publik, dan permudah akses untuk mendapatkan informasi tentang anggaran dan kebijakan serta melibatkan masyarakat dalam pengambilan kebijakan.